Pengertian Kepemimpinan
Menurut Para Ahli
Menurut
Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu kegiatan
atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama yang didasarkan pada
kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai
tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok.
Menurut
Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu bentuk dominasi yang
didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong atau mengajak orang lain
untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh kelompoknya, dan
memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan
kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan
tingkah laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus
dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi
atau kelompok.
Perkembangan Teori
Kepemimpinan
Dalam
perkembangannya, studi tentang kepemimpinan berkembang sejalan dengan kemajuan
zaman yang dikategorikan Yukl (2005:12) menjadi lima pendekatan yaitu : (1)
pendekatan ciri, (2) pendekatan perilaku; (3) pendekatan kekuatan – pengaruh;
(4) pendekaan situasional; dan (5) pendekatan integrative
Teori Genetik (Genetic Theory).
Penjelasan
kepemimpinan yang paling lama adalah teori kepemimpinan “genetic” dengan
ungkapan yang sangat populer waktu itu yakni “a leader is born, not made”.
Seorang dilahirkan dengan membawa sifat-sifat kepemimpinan dan tidak perlu
belajar lagi. Sifat-sifat utama seorang pemimpin diperoleh secara genetik dari
orang tuanya.
Teori Sifat (Trait Theory).
Sesuai
dengan namanya, maka teori ini mengemukakan bahwa efektivitas kepemimpinan
sangat tergantung pada kehebatan karakter pemimpin. “Trait” atau sifat-sifat
yang dimiliki antara lain kepribadian, keunggulan fisik dan kemampuan social.
Penganut teori ini yakin dengan memiliki keunggulan karakter di atas, maka
seseorang akan memiliki kualitas kepemimpinan yang baik dan dapat menjadi
pemimpin yang efektif. Karakter yang harus dimiliki oleh seseorang menurut
Judith R. Gordon mencakup kemampuan yang istimewa dalam (1) Kemampuan
Intelektual (2) Kematangan Pribadi (3) Pendidikan (4) Status Sosial dan Ekonomi
(5) “Human Relations” (6) Motivasi Intrinsik dan (7) Dorongan untuk maju
(achievement drive).
Teori Perilaku (The Behavioral
Theory).
Mengacu
pada keterbatasan peramalan efektivitas kepemimpinan melalui teori “trait”,
para peneliti pada era Perang Dunia ke II sampai era di awal tahun 1950-an
mulai mengembangkan pemikiran untuk meneliti “behavior” atau perilaku seorang
pemimpin sebagai cara untuk meningkatkan efektivitas kepemimpinan. Fokus
pembahasan teori kepemimpinan pada periode ini beralih dari siapa yang memiliki
kemampuan memimpin ke bagaimana perilaku seseorang untuk memimpin secara
efektif.
Situasional Leadership.
Pengembangan
teori situasional merupakan penyempurnaan dan kekurangan teori-teori sebelumnya
dalam meramalkan kepemimpinan yang paling efektif. Dalam “situational
leadership” pemimpin yang efektif akan melakukan diagnose situasi, memilih gaya
kepemimpinan yang efektif dan menerapkannya secara tepat. Seorang pemimpin yang
efektif dalam teori ini harus bisa memahami dinamika situasi dan menyesuaikan
kemampuannya dengan dinamika situasi yang ada. Empat dimensi situasi yakni
kemampuan manajerial, karakter organisasi, karakter pekerjaan dan karakter
pekerja. Keempatnya secara dinamis akan memberikan pengaruh terhadap
efektivitas kepemimpinan seorang
Transformational
Leadership.
Pemikiran
terakhir mengenai kepemimpinan yang efektif disampaikan oleh sekelompok ahli
yang mencoba “menghidupkan” kembali teori “trait” atau sifat-sifat utama yang
dimiliki seseorang agar dia bisa menjadi pemimpin. Robert House menyampaikan
teori kepemimpinan dengan menyarankan bahwa kepemimpinan yang efektif
mempergunakan dominasi, memiliki keyakinan diri, mempengaruhi dan menampilkan
moralitas yang tinggi untuk meningkatkan kadar kharismatiknya (Ivancevich, dkk,
2008:213)
Dengan
mengandalkan kharisma, seorang pemimpin yang “transformational” selalu
menantang bawahannya untuk melahirkan karya-karya yang istimewa. Langkah yang
dilaksanakan pada umumnya adalah dengan membicarakan dengan pengikutnya,
bagaimana sangat pentingnya kinerja mereka, bagaimana bangga dan yakinnya
mereka sebagai anggota kelompok dan bagaimana istimewanya kelompok sehingga
dapat menghasilkan karya yang inovatif serta luar biasa.
Menurut
pencetus teori ini, pemimpin “transformational” adalah sangat efektif karena
memadukan dua teori yakni teori “behavioral” dan “situational” dengan kelebihan
masing-masing. Atau, memadukan pola perilaku yang berorientasi pada manusia
atau pada produksi (employee or production-oriented) dengan penelaahan situasi
ditambah dengan kekuatan kharismatik yang dimilikinya. Tipe pemimpin
transformational ini sesuai untuk organisasi yang dinamis, yang mementingkan
perubahan dan inovasi serta bersaing ketat dengan perusahaan-perusahaan lain
dalam ruang lingkup internasional. Syarat utama keberhasilannya adalah adanya
seorang pemimpin yang memiliki kharisma. (Ivancevich, 2008:214)
Macam-macam Tipe Pemimpin
1. Adaptif
Dalam
keadaan normal, mungkin saja tidak akan ada jawaban yang mudah, tapi setidaknya
akan ada sebuah jawaban. Di saat krisis dan terjadi perubahan di mana-mana,
seorang pemimpin harus dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut dalam
menjalankan bisnisnya. Seorang pemimpin yang adaptif dapat menyesuaikan diri
dan perusahaan dengan keadaan yang dinamis, menyesuaikan nilai mereka dengan
perubahan ya g terjadi, dan membantu bawahan mereka untuk dapat ikut
menyesuaikan diri dan mengenali perubahan yang terjadi tanpa mengurangi
kepercayaan bawahan tersebut kepada mereka. Contoh pemimpin adaptif yang dapat
Anda lihat adalah Sam Palmisano dari IBM, dan Ford’s Alan Mulally.
2. Kecerdasan emosional
Seorang
psikolog Daniel Goleman mengkorelasikan kepemimpinan yang sukses dengan
kesadaran akan perasaan diri sendiri dan perasaan orang lain. Pemimpin yang
memiliki kecerdasan emosional sangat bisa mengatur diri mereka sendiri dan
hubungan mereka dengan orang lain, dan mereka juga seringkali merupakan orang
yang sangat hebat dalam mempengaruhi (dalam arti yang baik). Semua orang dapat
berlatih dan belajar untuk bisa cerdas secara emosional.
3. Karismatik
Seorang
pemimpin yang kharismatik dapat mempengaruhi orang lain untuk melewati
kepemimpinan bersama dirinya. Sembilan puluh tahun yang lalu, sosiologis Max
Weber menggambarkan otoritas kharismatik berasal dari karakter yang luar biasa,
pejuang, dan kesucian. Dewasa ini, kharismatik lebih berhubungan dengan
personality seseorang dan tampaknya susah untuk diajarkan. Seorang pemimpin
yang kharismatik dapat menjadi motifator yang hebat dan seringkali membawa
kesuksesan yang luar biasa bagi perusahaannya. Contoh pemimpin yang kharismatik
adalah Theodore Roosevelt.
4. Authentic
Authenticity,
seperti halnya passion, adalah sebuah kata yang sering digunakan. Tapi kata ini
tetap masih terdengar fresh ketika mantan CEO dari Medtronic, Bill George
menggunakan kata ini untuk menggambarkan pemimpin dengan integritas dan
karakter. Itu di tahun 2003, dua tahun setelah runtuhnya Enron dan delapan
tahun sebelum Medtronic, dibawah CEO yang lain, membayar lebih dari dua puluh
tiga juta dollar untuk mengatur klaim untuk membayar kesalahan mereka.
Hal ini menunjukan, seorang pemimipin yang memiliki keaslian, seperti James
Goodnight dari perusahaan software raksasa SAS merupakan seorang bintang dari
keteguhan dan disiplin.
5. “Level 5 leader”
Seperti
yang digambarkan seorang pebisnis hebat Jim Collins, pemimpin level 5 mengejar
tujuan dengan kegigihan seperti seekor singa dan kerendahan hati seperti seekor
domba. Orang seperti ini sangat sulit dicari. Pemimpin seperti ini adalah
pemimpin yang murah hati, bertanggung jawab, dan meletakkan kepentingan
organisasi di atas kepentingan pribadi. Meskipun banyak entrepreneur yang
dikatakan merupakan pemimpin level 5, yang perlu dilihat apakah mereka bisa
menekan ego mereka sendiri dalam menjalankan perusahaan atau tidak.
6. Mindful leader
Terlalu
banyak pemimpin yang menjalani kepemimpinan mereka berdasarkan pada asumsi lama
dan aturan-aturan yang tidak praktis. Jika pemimpin tersebut memberikan
perhatian pada lingkungan mereka, memperhatikan, menganalisa dan yang paling
penting, mendengarkan orang lain, maka mereka akan menanyakan pertanyaan yang
lebih pintar, dapat mendeteksi perubahan yang terjadi, dan dapat menjadi
pelajar yang lebih baik. Kesadararan ini akan lebih mudah dilakukan oleh para
pemimpin muda, yang belum tercemar oleh pemikiran-pemikiran lama dan
kebiasaan-kebiasaan lama. Tapi perusahaan raksasa juga seringkali melahirkan
pemimpin-pemimpin yang mindful.
7. Narsisme
Diluar
para pemimpin yang hebat, terdapat juga beberapa pemimpin yang tidak patut
dicontoh. Beberapa diantaranya adalah pemimpin yang terlalu mencintai dirinya
sendiri, atau yang biasa kita kenal dengan nama pemimpin yang narsis. Pemimpin
yang narsis tidak mendengarkan orang lain, tidak ingin belajar, tidak ingin
mengajar, dan tidak suka jika ada pendapat yang berbeda dari pendapat mereka.
Tapi tidak semua pemimpin yang narsis itu buruk. Psikoanalisis Michael Maccoby
menggambarkan satu tipe narsis yang tidak terlalu buruk. Contoh pemimpin
seperti ini adalah Bill Gates dan Andy Grove. Mereka adalah pemimpin yang
visionaris, dan mampu membawa orang-orang mengikuti visi yang mereka buat. Tipe
pemimpin seperti ini ternyata memiliki pendamping yang mampu menutupi
kekurangan mereka, dan tetap menjaga mereka utnuk rendah hati.
8. ”No-excuse” leadership
Kemiliteran
tampaknya merupakan suatu tempat yang memiliki pembelajaran kepemimpinan yang
tinggi dan tidak pernah berakhir. Kepemimpinan yang “no-excuse” merupakan tipe
kepemimpinan yang biasanya terdapat di dunia militer. Tipe kepemimpinan ini
akan mampu membuat keputusan dengan cepat, bersikap tegas dan keras, dan
menunjukan mental yang kuat. Ini merupakan suatu kebetulan ketika penelitian di
tahun 2006 menunjukan bahwa perusahaan yang dipimpin oleh mantan militer
mengungguli S&P 500, dan pemimpin tersebut bertahan lebih lama dalam pekerjaan
mereka. Contoh pemimpin ini adalah Frederick Smith, mantan angkatan laut yang
menjalankan FedEx selama lebih dari 40 tahun.
9. Menular
Richard
Boyatzis dan Annie McKee menyebutkan bahwa emosi itu menular: Moral seseorang
dapat naik dan turun sesuai dengan mood dari sang pemimpin. Pemimpin yang
positif dan bersemangat dapat menularkan hal itu kepada bawahan mereka dan
menularkan antusiasme yang positif dalam perusahaan. Merupakan hal yang penting
untuk diingat bahwa Anda harus dengan cermat menghitung dan merancang
perusahaan Anda, dan seberapa banyak hal itu akan mempengaruhi kehidupan
pribadi Anda. Seorang pemimpin harus mampu memisahkan permasalahan pribadi dari
kehidupan profesional mereka.
10. Melayani
Pemimpin
tipe ini adalah pemimpin yang bersedia untuk melayani bawahannya, tidak
tertutup pada batasan jabatan. Pemimpin tipe ini akan bersedia untuk pertama
kali melayani, dan bersedia menjadi contoh agar bawahan mereka dapat bekerja
dengan lebih baik. Tipe-tipe pemimpin ini adalah mereka yang memiliki empati
yang besar, peduli, dan mau menyembuhkan.
11. Storyteller
Seorang
pemimpin harus mampu bercerita: tentang dirinya sendiri, tentang perusahaan,
tentang apa yang dilakukan pegawai mereka, dan tentang apa yang akan dilakukan
mereka di masa depan. Menceritakan cerita membangkitkan emosi yang tidak dapat
dibantah siapapun juga. Tidak heran, jika tipe pemimpin seperti ini banyak
terdapat dan cocok untuk para entrepreneur, karena para entreprenur membangun
sendiri cerita mereka, dan merekalah yang benar-benar mengerti cerita mereka.
Macam-Macam Gaya Kepemimpinan
1.
Gaya Kepemimpinan Otoriter /
Authoritarian
Adalah
gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari
dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan
Demokratis / Democratic
Gaya
kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang secara luas
kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin
memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas /
Laissez Faire
Pemimpin
jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para bawahannya
yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
GAYA KEPEMIMPINAN KARISMATIS
Kelebihan
gaya kepemimpinan karismatis ini adalah mampu menarik orang. Mereka terpesona
dengan cara berbicaranya yang membangkitkan semangat. Biasanya pemimpin dengan
gaya kepribadian ini visionaris. Mereka sangat menyenangi perubahan dan tantangan.
Mungkin,
kelemahan terbesar tipe kepemimpinan model ini bisa di analogikan dengan
peribahasa Tong Kosong Nyaring Bunyinya. Mereka mampu menarik orang untuk
datang kepada mereka. Setelah beberapa lama, orang – orang yang datang ini akan
kecewa karena ketidak-konsisten-an. Apa yang diucapkan ternyata tidak
dilakukan. Ketika diminta pertanggungjawabannya, si pemimpin akan memberikan
alasan, permintaan maaf, dan janji.
GAYA KEPEMIPINAN DIPLOMATIS
Kelebihan
gaya kepemimpinan diplomatis ini ada di penempatan perspektifnya. Banyak orang
seringkali melihat dari satu sisi, yaitu sisi keuntungan dirinya. Sisanya,
melihat dari sisi keuntungan lawannya. Hanya pemimpin dengan kepribadian putih
ini yang bisa melihat kedua sisi, dengan jelas! Apa yang menguntungkan dirinya,
dan juga menguntungkan lawannya.
Kesabaran
dan kepasifan adalah kelemahan pemimpin dengan gaya diplomatis ini. Umumnya,
mereka sangat sabar dan sanggup menerima tekanan. Namun kesabarannya ini bisa
sangat keterlaluan. Mereka bisa menerima perlakuan yang tidak menyengangkan
tersebut, tetapi pengikut-pengikutnya tidak. Dan seringkali hal inilah yang
membuat para pengikutnya meninggalkan si pemimpin.
GAYA KEPEMIMPINAN OTORITER
Kelebihan
model kepemimpinan otoriter ini ada di pencapaian prestasinya. Tidak ada
satupun tembok yang mampu menghalangi langkah pemimpin ini. Ketika dia
memutuskan suatu tujuan, itu adalah harga mati, tidak ada alasan, yang ada
adalah hasil. Langkah – langkahnya penuh perhitungan dan sistematis.
Dingin
dan sedikit kejam adalah kelemahan pemimpin dengan kepribadian merah ini.
Mereka sangat mementingkan tujuan sehingga tidak pernah peduli dengan cara.
Makan atau dimakan adalah prinsip hidupnya.
GAYA KEPEMIMPINAN MORALIS
Kelebihan
dari gaya kepemimpinan seperti ini adalah umumnya Mereka hangat dan sopan
kepada semua orang. Mereka memiliki empati yang tinggi terhadap permasalahan
para bawahannya, juga sabar, murah hati Segala bentuk kebajikan ada dalam diri
pemimpin ini. Orang – orang yang datang karena kehangatannya terlepas dari
segala kekurangannya.
Kelemahan
dari pemimpinan seperti ini adalah emosinya. Rata orang seperti ini sangat
tidak stabil, kadang bisa tampak sedih dan mengerikan, kadang pula bisa sangat
menyenangkan dan bersahabat.
Referensi:
http://belajarpsikologi.com/pengertian-kepemimpinan-menurut-para-ahli/#ixzz1ijX4CPTU
http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia
http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html
http://organisasi.org/jenis_dan_macam_gaya_kepemimpinan_pemimpin_klasik_otoriter_demokratis_dan_bebas_manajemen_sumber_daya_manusia
http://wapannuri.com/a.kepemimpinan/kepemimpinan_efektif.html
Tokoh-tokoh yang Berhasil Memimpin Dalam Bidang yang Dikuasainya
Bill Gates
William Henry "Bill" Gates III (lahir di Seattle,
Washington, 28 Oktober 1955; umur 57
tahun) adalah seorang tokoh bisnis, investor, filantropis, penulis asal Amerika
Serikat, serta mantan CEO yang saat ini menjabat sebagai ketua Microsoft,
perusahaan perangkat lunak yang ia dirikan bersama Paul Allen. Ia menduduki
peringkat tetap di antara orang-orang terkaya di dunia dan menempati peringkat
pertama sejak 1995 hingga 2009, tidak termasuk 2008 ketika ia turun ke
peringkat tiga. Selama kariernya di Microsoft, Gates pernah menjabat sebagai
CEO dan kepala arsitek perangkat lunak, dan masih menjadi pemegang saham
perorangan terbesar dengan lebih dari 8 persen saham umum perusahaan. Ia juga
telah menulis beberapa buku.
Soekarno
Dr.(HC) Ir.
Soekarno (Sukarno, nama lahir: Koesno
Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal
di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966.
Ia memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari
penjajahan Belanda. Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama
kali mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia
sendiri yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia
(bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945.
Steve Jobs
Steven Paul "Steve" Jobs (lahir di San
Francisco, California, Amerika Serikat, 24 Februari 1955 – meninggal
di Palo Alto, California, Amerika Serikat, 5 Oktober 2011 pada umur 56 tahun)
adalah seorang tokoh bisnis dan penemu Amerika Serikat. Ia adalah pendiri
pendamping, ketua, dan mantan CEO Apple Inc. Jobs juga sebelumnya menjabat
sebagai pejabat eksekutif Pixar Animation Studios; ia menjadi anggota dewan
direktur The Walt Disney Company pada tahun 2006, setelah pengambilan alih
Pixar oleh Disney. Namanya dicantumkan sebagai produser eksekutif dalam film Toy Story tahun 1995.
Larry Page
Lawrence Edward
"Larry" Page (lahir di Lansing,
Michigan, 26 Maret 1973; umur 39 tahun) adalah salah satu pendiri dari mesin
pencari internet Google dan saat ini adalah presiden produk pada Google Inc.
Alex Ferguson
Sir Alexander
Chapman "Alex" Ferguson CBE (lahir di Govan,
Glasgow, 31 Desember 1941; umur 70 tahun) adalah seorang pelatih dan mantan
pemain sepak bola berkebangsaan Skotlandia, yang saat ini sedang menangani Manchester
United F.C., di mana dia telah bertugas lebih dari 1000 pertandingan. Dianggap
sebagai salah satu pelatih terbaik dalam permainan, dia telah memenangkan lebih
banyak trofi daripada pelatih manapun sepanjang sejarah sepak bola Inggris. Dia
telah menangani Manchester United sejak tanggal 6 November 1986 sampai
sekarang, menggantikan Ron Atkinson. Di Manchester United, Sir Alex menjadi
pelatih tersukses dalam sejarah sepak bola Inggris, dengan memimpin tim
memenangkan 10 gelar juara liga. Pada 1999, dia menjadi pelatih pertama yang
membawa tim Inggris meraih treble dari Liga Utama, Piala FA and Liga Champions
UEFA. Juga menjadi satu-satunya pelatih yang memenangkan Piala FA sebanyak 5
kali, Fergie juga menjadi satu-satunya pelatih yang berhasil memenangkan gelar Liga
Inggris sebanyak 3 kali berturut-turut bersama tim yang sama (1998-1999,
1999-2000 and 2000-2001). Pada 2008, dia bergabung bersama Brian Clough (Nottingham
Forest) dan Bob Paisley (Liverpool) sebagai pelatih Britania yang pernah
memenangkan kejuaraan Eropa sebanyak lebih dari satu kali.
Referensi : http://id.wikipedia.org/wiki/Bill_gates
No comments:
Post a Comment